Anne Berharap : Penerima Bantuan Berbelanja Bebutuhan ke Warung Terdekat
BUPATI Purwakarta, Jawa Barat, Hj. Anne Ratna Mustika, SE menegaskan, semula rencana Pemerindah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta akan memberikan bantuan kepada masyarakatnya yang terdampak pandemic corona dengan bentuk sembako, berupa beras dan lainnya. Namun belakangan kebijakan dirubah menjadi bantuan langsung tunai (cash).
Alasan yang paling mendasar dirubahnya kebijakan diatas sebagai upaya memberdayakan para pedagang ekonomi lemah. “Dengan diberikan uang tunai, diharapkan perekonomian di masyarakat tetap berjalan. Penerima bantuan akan berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka ke warung terdekat,”kata Ambu Anne, demikian sapaan untuk Bupati Purwakarta, Hj. Anne Ratna Mustika, SE dalam jumpa persnya di lingkungan kantor Pemda Purwakarta, pada Jumat (3/4/2020) di hari pertama dirinya kembali ngantor di Pemda setelah selama 14 hari mengambil keputusan Mengisolasi Mandiri di rumahnya.
Masih kata Ambu Anne, rencana semula para penerima bantuan terdampak langsung covid-19 akan diberikan dalam bentuk kebutuhan pokok melalui kerjasama dengan perusahaan luar seperti Bulog. “Kalau bantuan dalam bentuk sembako dan dikerjasamakan dengan Bulog, dikawatirkan perputaran uang tidak ada. perekonomian warung-warung kecil tidak berjalan. Tapi dengan diberikan uang tunai melalui desa, maka para penerima bantuan akan membelanjakan uang yang diterimanya ke warung-warung terdekat sehingga pertumbuhan ekonomi khususnya warung-warung kecil akan ada perputaran ,”demikian alasan yang dikemukakan Ambu Anne.
Diutarakannya, setidaknya ada 20.000 penerima bantuan terdampak covid-19. Masing-masing penerima bantuan akan mendapat bantuan sebesar Rp.300 ribu. Pemda telah menyiapkan anggaran sebesar Rp.6 miliar setiap bulannya. Bantuan dari provinsi belum diketahui berapa jumlahnya. Yang jelas tidak untuk semua masyarakat Purwakarta. Karena Bantuan dari provinsi itu ada beberapa kategori. Kategori pertama diprioritaskan kepada masyarakat kategori miskin dan rawan miskin. Yang kedua yang terdampak langsung secara ekonomi, seperti para pedagang, buruh harian atau pekerja serabutan yang tidak punya penghasilan tetap.
“Kalau PNS kan ada penghasilan tetap, penghasilanya akan diterima sama seperti biasa. walaupun ada covid tidak akan dipotong. Buruh pabrik juga tidak dapat karena mereka sudah dapat upah dari perusahaan tempatnya bekerja,”ujarnya,
Sampai Jumat,(3/4/2020) Pemkab Purwakarta belum tahu berapa jumlah yang akan menerima bantuan dari provinsi. Bupati meminta untuk bersabar menunggu.”Nanti akan kita umumkan,”janjinya.
Sambil menunggu bantuan dari provinsi, lanjut Ambu Anne, Pemda Purwakarta sudah menyiapkan juga bagi yang terdampak secara ekonomi. Tetapi tetap tidak semua masyarakat dapat bantuan. Ada beberapa kategori, diutamakan masyarakat miskin dan yang secara langsung terdampak. “Kita sedang menyiapkan anggaran sebesar Rp.18 miliar untuk 3 bulan kedepan mulai April, Mei dan Juni,”beber Ambu Anne.
Dijelaskan Ambu Anne, bantuan dari Pemda Purwakarta akan diberikan setelah data penerima bantuan dari provinsi diperoleh. Mengapa demikian, agar tidak terjadi tumpang tindih, tidak ada masyarakat yang double menerima. Jangan sampai yang sudah dapat bantuan dari provinsi dapat juga dari Kabupaten. “Ini yang dihindari. Bantuan dari Kabupaten diperuntukan bagi yang tidak tercover bantuan dari provinsi,”katanya lagi.
Bupati mengucapkan rasa terimakasih atas kerjasamanya ditujukan kepada TNI, Polri, Tim Medis, Ormas, Organisasi Kepemudaan, Mahasiswa, masyarakat Purwakarta khususnya, RT, RW, Kepala Desa, Camat yang sudah berupaya bersama-sama mencegah penyebaran pandemic covid-19. “Tetap optimis, dan tetap waspada terutama bagi yang bekerjanya harus keluar rumah. Selalu jaga jarak dengan yang lainnya. Bagi mereka yang suka ke pasar tradisonal, disana telah disiapkan tempat cuci tangan dan wastafel beserta sabunnya, Selalu cuci tangan dan diupayakan juga selalu pakai masker ,”tutup Ambu Anne.***
0 Response to "Anne Berharap : Penerima Bantuan Berbelanja Bebutuhan ke Warung Terdekat"
Posting Komentar