WARTA SUNDA ONLINÉ

BENTANG TAMU

3 Pesan H. Sobari Pada Kelas 6, Disambut Baik Ketua Yayasan Al-Muhajirin

3 Pesan H. Sobari Pada Kelas 6, Disambut Baik Ketua Yayasan Al-Muhajirin Lembaga Sekola Madrasah Ibtidaiyah di Kampus 4 Sukatan...

CAMPALA MEDAR

ASISINDIRAN DINA KAHIRUPAN MASARAKAT SUNDA Urang Sunda kawilang dalit jeung wangun karya sastra anu kiwari disebut sisindiran, anu diwangun ku cangkang jeung eusi. Ti bubudak éta téh. Sanajan tangtu baé, sisindiran budak mah, kawilang basajan, ngawujud dina kakawihan. Mun rék ucing-ucingan, upamana, barudak sok hompimpah heula. Hompimpah alaikum gambréng, Ma Ijah maké baju rombéng. Cag. Bhaktos pun Anto Sukanto.

Jembatan Unik Cirahong Peninggalan Zaman Hindia Belanda

 



Jembatan Cirahong merupakan salah satu jembatan legendaris, yang dibangun sejak tahun 1893. Atau masa sebelum kemerdekaan, di zaman penjajahan Hindia Belanda.

Pembangunannya tidak terlepas dari pembangunan jalur kereta api di pulau Jawa, sebagai transportasi masal. Terutama untuk mengangkut hasil perkebunan di daerah Priangan. Yang pada saat itu masih bernama Galuh, yang dipimpin oleh R. A. A Kusumadiningrat.

Jembatan ini kokoh berdiri dengan bentuk arsitektur yang unik, di atas sungai Citanduy. Yang berada di perbatasan antara kabupaten Ciamis dan kabupaten  Tasikmalaya.

Dengan panjang 202 meter menggunakan struktur baja yang rapat, sementara pijakan jalannya menggunakan material kayu menambah unsur seni jembatan ini.

Di sekitar jembatan, kita dapat melihat panorama sungai Citanduy dengan jelas di bawah jembatan. Hingga menjadi wisata ekstrim bagi siapa saja yang melewati jembatan ini. Ditambah kisah legenda mistis yang melekat saat masa penjajahan dahulu.  Menjadikan tidak sedikit orang berkunjung ke tempat tersebut, menikmati aroma ketegangan.***


Dodi B/Sri Endah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jembatan Unik Cirahong Peninggalan Zaman Hindia Belanda"

Posting Komentar