Kabupaten Purwakarta Dipilih Menjadi Lokasi Kopdar Gubernur dan Kepala Daerah Se-Jawa Barat
RELEASE PEMKAB PURWAKARTA :
Kabupaten
Purwakarta Dipilih Menjadi Lokasi Kopdar Gubernur dan Kepala Daerah Se-Jawa
Barat
Keterangan Poto :
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika
berjabat tangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.*
K
|
abupaten Purwakarta dipilih
menjadi lokasi kegiatan Komunikasi Pembangunan Daerah (Kopdar) Gubernur bersama
seluruh kepala daerah di Jawa Barat awal tahun ini. Bupati Purwakarta Anne
Ratna Mustika sendiri memilih lokasi kawasan Istora Waduk Ir Djuanda
(Jatiluhur) sebagai tempat berlangsungnya acara.
Kegiatan
Kopdar kali ini, bertema Penegakan, Pengawasan dan Pembangunan. Dalam kegiatan
tersebut, satu per satu kepala daerah wajib menyampaikan usulan soal rencana
pembangunan tahun anggaran 2021 mendatang.
Bupati
yang akrab disapa Ambu Anne mengaku bangga karena daerahnya di jadikan lokasi
kegiatan penting tingkat Provinsi. Dalam usulan yang disampaikannya langsung
kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ada lima hal yang ditekankan Ambu
Anne terkait rencana pembangunan daerahnya itu.
"Kami
sudah menyiapkan berbagai program kerja. Di antaranya, yang menyangkut sektor
pendidikan, kesehatan, pengembangan sumber daya manusia yang unggul, hingga
infrastruktur yang layak bagi masyarakat," ujar Anne saat acara Kopdar
Kamis (13/2/2020).
Anne
menjelaskan, rencana kerja yang disiapkan ini sebenarnya merupakan tahap
penyempurnaan dari program yang digulirkan di masa sebelumnya. Untuk
infrastruktur, pemerintah daerah masih punya pekerjaan rumah.
Di
antaranya, mendorong pembangunan akses baru untuk kebutuhan kawasan industri.
Yakni, pembangunan interchange yang nantinya bisa langsung terhubung dengan
akses tol.
"Di
kita, itu ada dua zona industri yang disiapkan untuk penunjang perekonomian
masyarakat. Yakni, di wilayah Kecamatan Babakan Cikao dan Jatiluhur. Nah, untuk
menunjang zona industri ini kita butuh akses baru," jelas Anne.
Anne
memiliki alasan terkait rencananya mendorong pembukaan akses baru untuk
kebutuhan industri ini. Salah satunya, agar mobilitas warga, untuk jalur wisata
dan industri tidak terganggu satu sama lain.
"Kalau
industri punya akses sendiri kan enak. Tidak perlu lagi menggunakan jalur
arteri yang selama ini jadi jalur mobilitas warga. Dengan begitu, masyarakat
bisa tetap aman dan nyaman," kata dia.
Sedangkan,
untuk sektor pendidikan, mulai tahun 2020 ini juga sudah terencana. Namun,
pengembangan sektor pendidikan lebih ke melengkapi sarana dan prasananya.
Karena, secara kebijakan, program pendidikan berkarakter di Purwakarta sudah
berjalan cukup efektif.
Jadi
dirinya akan fokus kedepan untuk melengkapi sarana dan fasilitas penunjangnya.
Seperti, menata kembali jika ada ruang kelas yang mengalami kerusakan, atau
menambah fasilitas lain sebagai penunjang pendidikan.
"Target
kami, di setiap kecamatan sudah terdapat SD, SMP dan SMA/sederajat. Saat ini
tinggal dua kecamatan lagi yang belum memiliki SMA. Kedepan akan kita
dorong," jelas dia.
Tujuan
lain pengembangan sektor pendidikan ini, sambung Anne, tak lain sebagai bagian
dari upayanya dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Karena,
menurutnya, pengembang SDM itu harus dimulai dari sekolah.
Kemudian,
ia akan berikhtiar di sektor kesehatan, tak lain melalui program jaminan
kesehatan gratis bagi masyarakat. Caranya, dengan membantu membayarkan premi
bagi warga yang belum ikut kepersertaan BPJS.
"Kalau
diakumulasikan, di 2020 ini anggaran yang kita siapkan untuk premi BPJS ini
lebih dari Rp 35 miliar. Alokasi anggaran sebesar itu, merupakan sharing
anggaran dari APBD provinsi dan kabupaten, termasuk dari sumber lain,” jelas
dia.
Anne
menambahkan, angka kepesertaan BPJS Kesehatan warga di wilayahnya sudah
mendekati target yang ditetapkan Universal Health Coverage (UHC) yang mencapai
95 persen. Hal mana, di awal tahun ini warga Purwakarta untuk ikut BPJS
kesehatan telah mencapai 90 persen dari jumlah penduduk.
"Hanya
tinggal 5 persen lagi untuk mendekati target UHC. Mudah – mudahan di 2020 ini
targetnya tercapai," kata dia.
Anne
kembali menambahkan, angka kepesertaan BPJS yang mencapai 90 persen ini
merupakan jumlah penduduk yang tercatat sebagai peserta jaminan kesehatan itu.
Dengan kata lain, bukan mereka yang dibiayai oleh pemerintah. Melainkan, ada
juga yang dibiayai swasta dan mandiri.
"Hingga
akhir tahun kemarin, jumlah warga kurang mampu yang kami bantu bayarkan
preminya sudah mencapai 84 ribu jiwa. Itu yang terdata di Dinkes. Belum lagi,
guru honorer, guru ngaji, marbot yang selama ini tercover di Dinas Pendidikan.
Sisanya, di biayai swasta dan mandiri," tutupnya. (*)
0 Response to "Kabupaten Purwakarta Dipilih Menjadi Lokasi Kopdar Gubernur dan Kepala Daerah Se-Jawa Barat"
Posting Komentar