WARTA SUNDA ONLINÉ

BENTANG TAMU

Bewara Hasil Kejuaraan Binojakrama Padalangan Tingkat Jawa Barat di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor

Bewara Hasil Kejuaraan Binojakrama Padalangan Tingkat Jawa Barat di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Jumaah, 13 Juni 2025.   Hasil kapin...

CAMPALA MEDAR

ASISINDIRAN DINA KAHIRUPAN MASARAKAT SUNDA Urang Sunda kawilang dalit jeung wangun karya sastra anu kiwari disebut sisindiran, anu diwangun ku cangkang jeung eusi. Ti bubudak éta téh. Sanajan tangtu baé, sisindiran budak mah, kawilang basajan, ngawujud dina kakawihan. Mun rék ucing-ucingan, upamana, barudak sok hompimpah heula. Hompimpah alaikum gambréng, Ma Ijah maké baju rombéng. Cag. Bhaktos pun Anto Sukanto.

SEJARAH MAJALAH WARTA SUNDA


Sajarah Singket
Majalah Warta Sunda - Purwakarta

Berawal dari tumbuh kembangnya Pers Sunda (Media Sunda) di Jawa Barat yang mengedepankan Kasundaan yang masih relatif sedikit. Maka kami sebagai perwakilan dari masyarakat juga sebagai wartawan berupaya ingin memelihara dan mengembangkan sastra, bahasa dan budaya Sunda sebagaimana yang tertuang dalam Pemerintah Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat No. 5, 6 & 7 Tahun 2003.
Adapun dikaitkan dengan diterbitkannya UU Pokok Pers No. 40/1999 dan Undang-undang No. 22/1999 tentang Otonomi Daerah, serta terbitnya UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Merupakan tonggak bersejarah bagi dunia penerbitan pers di Indonesia umumnya, dan di daerah khususnya. Betapa tidak? Selain wartawan memiliki kebebasan dan keterbukaan informasi publik, tapi tetap bertanggung jawab dalam hal penulisan berita, juga memberi peluang usaha penerbitan pers bagi wartawan di daerah. Pasalnya, dengan diberlakukannya otonomi daerah, secara otomatis kontrol sosial paling dominan hanya sebatas di daerah itu sendiri. Di samping itu, pada akhirnya masyarakat juga sangat menyadari, bahwa pentingnya informasi dan terbukanya informasi di daerahnya sendiri jauh lebih utama dan penting dari pada informasi daerah lain.
Terbukanya peluang usaha ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi insan pers di daerah seperti kami. Demi terciptanya kelangsungan atau ke-eksisesan media Sunda, perlu adanya partisifasi dari berbagai pihak.
Untuk itu, melalui permohonan kerjasama ini. Sudi kiranya Bapak/Ibu untuk membantu dengan cara berlangganan, menyampaikan sosialisasi terhadap publik, memasang iklan atau usaha yang Bapa/Ibu pimpin sebagai wujud dari memelihara sastra, bahasa dan budaya Sunda.
Sebagai wujud nyata melalu kerjasama tersebut merupakan atensi demi terciptannya informasi publik yang bermanfaat bagi kita semua. Disamping itu, kontribusi terhadap media Sunda berarti ikut serta memelihara dan mengembangkan budaya Sunda. Kalau tidak dari kita, mau kapan kita akan mengenal budayanya sendiri. Tatkala, budaya kita diambil atau diakui oleh bangsa lain, apakah akan seperti itu. Untuk itu, kita harus memikirkan dan mengembangkan sastra, bahasa dan budaya Sunda sejak sekarang. Apalagi dengan tuntutan zaman dan pengaruh globalisasi yang begitu instan. Apakah kita akan berdiam diri, tentu tidak. Untuk itu, kita bangkit melalui berperan salah satunya melalui media Sunda. Dengan kata lain memelihara dan mengembangkan budaya Kasundaan, mengenalkan budaya terhadap anak-anak sejak dini, merupakan upaya melestarikan dan mempertahankan budaya. Barangkali kita, untuk beberapa taun ke depan saat kita sudah tua ataupun sudah meninggal kalau anak-anak tidak dikenalkan kepada budaya Sunda, maka tunggu kehancuran bangsanya sendiri. Sebagai mana kita ketahui, bahwa Indonesia beragam budaya termasuk Budaya Sunda di tanah Pasundan, tentu kiranya tugas kita semua untuk melestarikannya.
Barangkali, untuk lebih menghidupkan budaya sudah sepantasnya kita membantu memfasilitasi melalui ikut berlangganan, memasang iklan dan sebagai donatur mengembangkan majalah Sunda.
Sebagaimana yang kami lakukan berbagai inovasi dan improvisasi, untuk mensiasati agar masyarakat dan anak-anak untuk lebih mengetahui perkembangan dan mengenal budaya kita yang beragam budaya, selain itu memelihara adat-istiadat sunda baik sejak dulu hingga sekarang. Hal itu merupakan kecintaan terhadap budayanya sendiri.
Kami termasuk salah seorang wartawan Sunda yang berbekal dari pengalaman yang pernah tergabung dengan satu penerbitan media Sunda di Bandung. Maka dari itu, melalui terbitnya media Majalah Warta Sunda ini, untuk membangun daerah Purwakarta sesuai dengan visi misi terutama dalam Purwakarta berkarakter, 9 Lengkah Ngawangun Negri Raharja. Selain itu juga untuk mebangun tanah Jawa Barat / Pasundan.
Menyikapi hal tersebut, terhitung bulan September 2007, kami mencoba bangkit untuk mandiri sendiri. Dengan memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan. Secara otomatis kami memiliki keleluasaan untuk mengurus manajemen, termasuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam hal penulisan berita.
Oleh karena itu, sejak awal digagas, Majalah Warta Sunda telah bergandengan erat dengan pihak terkait termasuk Pemda, DPRD, Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Purwakarta dan Dewan Pendidikan Purwakarta serta dinas instansi lainnya. Sebagai langkah awal juga peduli terhadap pembangunan Purwakarta. Maka kami terpanggil ingin turut berperan serta mensukseskannya. Terlebih lagi mengembangkan sastra, bahasa dan budaya Sunda.


Nama Media : MAJALAH WARTA SUNDA

Majalah Warta Sunda dilahirkan untuk diupayakan menjadi tuan rumah yang di dominan di Jawa Barat, dalam hal ini keberadaan sementara waktu hanya wilayah Purwakarta, Subang Kerawang, Majalengka dan Bandung serta Batam. Hal ini diupayakan untuk dapat hidup dalam masa yang panjang, bahkan kalau mungkin sepanjang masa.
Dikelola oleh generasi yang ikut serta memelihara budaya, majalah ini diyakini akan terus maju, tumbuh dan berkembang baik sebagai institusi sosial maupun bisnis.

BERAWAL DARI SEBUAH IDEALISME

Pada bulan Agustus – September 2007, di Purwakarta terdapat sejumlah wartawan yang kehilangan pekerjaan, akibat dari mosi tidak percaya masyarakat luas termasuk didalamnya dinas instansi terkait yang dirugikan. Bahkan mosi tidak percaya tersebut, tersalurkan aspiranya melalui kebijakan yang hingga kini menjadi sedikitnya beredar surat kabar. Adapun media yang beredar dengan kata lain media korcil, tumbuh kembangnya begitu menjamur. Hingga akhirnya terdampar di hati para pelakunya.
Selain itu, saya (pengelola) Majalah Warta Sunda. Saat itu, mau melamar ke media lain hususnya media berbahasa Sunda, sudah pada terisi.
Disaat seperti itu, dengan munculnya Majalah Warta Sunda terbitan Purwakarta bangkit dan memproklamirkan sebagai media Sunda yang misi visinya sesuai Perda Gubernur Jawa Barat Tahun 2003 Nomor 5, 6 dan 7 yang terkandung didalamnya yakni Perda No. 5 mengenai Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah. Perna No. 6 tentang Kesenian dan Perda No. 7 tentang Kepurbakalaan dan Kesejahteraan.
Sebelum berdirinya Majalah Warta Sunda, ada pihak yang mau bekerjasama. Namun pihaknya menyodorkan diri dengan judul medianya “TUMARITIS”. Ketika itu, saya tolak. Bahwasannya dengan nama Tumaritis tersebut terlalu berat untuk berkembangnya. Hingga akhirnya saya (pengelola) membuat nama Majalah Warta Sunda dengan ukuran buku yang terbitnya dua minggu sekali dengan ukuran A4 dibagi dua. Adapun pra cetaknya masih menggunakan manual (cetak memakai printer). Saat itu pracetaknya hanya 200 eksemplar.
Terbitnya media Majalah Warta Sunda dua mingguan itu tidak berjalan lancar, pasalnya dari pihak pelanggan mengusulkan menjadi ukuran A3 hingga sekarang dengan oplah kurang lebih 500 eksemplar. Alasan dari para pembaca, katanya kalau ukurannya terlalu kecil kaya buku biasa, bahkan ketika itu, dihadapan saya buku Warta Sunda tersebut dilemparkan kebawah meja. Padahal orang tersebut kenal baik di lingkungan SD. Selain itu juga, ada dari salah satu kepala sekolah tingkat SMP seolah menyepelekan media lokal.
Dari kejadian tersebut buat saya (pengelola) dijadikan pemicu untuk lebih berkembang lagi. Dari kritik dan saran buat Majalah Warta Sunda sebagai motivasi untuk lebih maju lagi.
Sementara itu dari sisi pendanaan dengan cara memanfaatkan donatur (pelanggan) hingga eksis sekarang ini.

Pangsa Pasar :
Mengingat pangsa pasar yang paling memungkinkan untuk lebih dikenal melalui lapisan kalangan masyarakt bawah dan juga masyarakat keatas. Sementara itu, pangsa pasar yang biasa kami layani adalah Dunia Pendidikan, Seni dan Budaya. Adapun dari lapisan masyarakat petani dan peternak.


Profile Majalah Warta Sunda :
·         Ukuran         :  A3
·         Diterbitkan    :  CV. ANT KOMPUTER
·         Halaman        :  40 halaman, halaman 1 dan 40 Berwarna
·         Periode terbit :  1 bulan sekali
·         Oplah            :  500 eks.

Susunan Pengurus Majalah Warta Sunda :
1.       Penasihat                       :  ENDANG R ABDULAH, SH, MH (Alm) - US TIARSA R
2.       Konsultan Hukum         :  H. NANANG TAJUDIN NOOR SH, MH (Alm)
3.       Pemimpin UMUM        :  MAMAN SUPARMAN
4.       Pemimpin Perusahaan   :  SUPIANDI (Alm)
5.       Pemimpin Redaksi        :  ANTO SUKANTO
6.       Keuangan                      :  OYOK ROHANA
7.       Redaktur                        :  AGUS MULYANA, S.Pd
8.       Dewan Redaksi             :  RUSMAHONI – O. SYAMSUDIN - WARLAN SUMANA - MAS GUNAWAN WALUYO (Alm)


Alamat Redaksi :  JL. RAYA CILALAWI RT.08 RW.03 NO.21 DESA CIANTING UTARA KECAMATAN SUKATANI – 41167 – PURWAKARTA – JAWA BARAT HP : 081 912 55 3600 Email: antosukanto71pwk@gmail.com; majalahwartasunda_pwk@yahoo.co.id blog : wartasunda_pwk2012@yahoo.co.id
Rekening : E-BATARA POS CABANG KECAMATAN SUKATANI No. 13998-01-57-000669-5 (Atas Nama : Sukanto).

RUBRIKASI BERITA :
1.       BENTANG TAMU / TAMU TI DAYEUH
2.       CAMPALA MEDAR
3.       SOSIALISASI
4.       KEMBANG KATRESNA
5.       BENTANGNA
6.       KANDAGA BUDAYA SUNDA
7.       MITRA MEDAR
8.       PANGAJARAN BAHASA SUNDA
9.       MUTIARA ISLAMI
10.   PITUTUR
11.   WINAYA TRESNA
12.   BEJA TI...... (OTONOMI DAERAH/KECAMATAN)
13.   DUNYA PERBANKAN
14.   CARPON, CARITA BUHUN, CARITA NYAMBUNG, CARITA LEGENDA, CARITA ENTENG, CARITA SAJARAH JEUNG DONGENG
15.   LAYANAN IKLAN

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SEJARAH MAJALAH WARTA SUNDA "

Posting Komentar